Saya rakyat kecil yang membaca dengan kacamata sederhana nan polos. :D
Terkejut saat melihat utang Indonesia semakin membengkak dari tahun ke tahun. Hingga jika dibagi rata ke semua penduduk ,setiap penduduk punya hutang Rp 7 juta, bayi yang baru hidup udara bumi pun langsung punya hutang. dari sumber tercatat Hutang Indonesia per 2010 mencapai 185,3 Milyar Dollar AS. Lengkapnya :
*berita baiknya rasio PDB dengan hutang Indonesia membaik.
Tercatat Pemerintahan dengan Jargon Lanjutkan! memiliki kontribusi yang besar dari peningkatan itu. Pemerintah senantiasa membuat SUN (Surat Hutang) untuk menutupi defisit anggaran. Sebagai MAHASISWA yang inginnya NEGARA SERBA MANDIRI saya pun tergelitik untuk katakan, kapan Indonesia bebas hutang untuk menghidupi dirinya?
Padahal SUMBER DAYA indonesia lebih dari cukup untuk bisa beridikari. (Klasik kata2 ini, sering di omong politisi saat kampanye, tapi jarang yang ngasih tahu cara memberdayakannya. T_T)
Nah, dengan berfikir linear mungkin ini alasan Indonesia, maaf maksud saya Pemerintah "manut2x" saat negosiasi dengan kepentingan asing berwujud KORPORASI. Contoh kepatuhan dapat dilihat pada UU Investasi Asing (PMA), kemudian perjanjian bilateral dengan Korporasi Asing macam PT PELABUHAN BEBAS (hasil google translate) dan pasti banyak lainnya terutama dengan peursahaan MIGAS Asing. Kontrak Karya dengan korporasi asing cenderung (memang) menguntungkan sekali perusahaan asing. Contoh yang populer adalah dengan PT PELABUHAN BEBAS, silahkan searching di google dan Anda akan terkejut jika baru pertama mengetahuinya. (dengan asumsi Anda merasa republik ini baik baik saja.)
Tapi ternyata Jepang memiliki utang luar negeri yang jauh lebih besar hingga 9 triliunan dollar AS dan tampaknya posisi diplomasi mereka di kancah Internasional bagai bumi dan langit dengan Indonesia. Bukti Pemerintah Indonesia mati2an memperjuangkan agar terjadinya Perjanjian Kyoto, tapi resultnya tidak seperti yang diharapkan. Sedangkan Jepang, seringkali pendapatnya dipertimbangkan di kancah dunia.
Jadi arah pemikiran berganti, berarti mungkin bukan hutang bukan aspek utama yang membuat pemerintah "manut". Tapi apa? Mungkin banyak hal. Berikut pilihannya :
a. Transaksi Politik
b. Transaksi Politik
c. Transaksi Politik
Mohon lingkari jawaban yang benar.
tapi klo ternyata memang hutang yang membuat Pemerintah "manut" maka benar sudah semboyan ini "tak ada salah memiliki utang asal bisa dikelola (ex: Jepang), tapi jadi masalah saat utang mampu menjadi alat untuk mempengaruhi kebijakan(ex: Indonesia)"
cheers.ahiyy
sumber: google dan teman2x
Tidak ada komentar:
Posting Komentar